Rabu, 31 Mei 2017

4P GO-JEK dan Strategi Promosi Jasa GO-JEK

4P GO-JEK dan Strategi Promosi Jasa GO-JEK

GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia. Danmerupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini di dirikan  pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim, aplikasi GO-JEK sudah diunduh  sebanyak  hampir 10 juta kali di Google Play pada system operasi Android. Saat ini juga ada untuk iOS, di App Store. Kami bermitra dengan sekitar 200.000 pengendara ojek yang berpengalaman dan terpercaya di Indonesia, untuk menyediakan berbagai macam layanan, termasuk transportasi dan pesan antar makanan. Kegiatan GO-JEK bertumpu pada tiga nilai pokok: kecepatan, inovasi, dan dampak sosial. Para Driver GO-JEK mengatakan bahwa pendapatan mereka meningkat semenjak bergabung sebagai mitra, mereka juga mendapatkan santunan kesehatan dan kecelakaan, serta mendapat akses ke lebih banyak pelanggan melalui aplikasi kami.
GO-JEK telah resmi beroperasi di 25 kota besar di Indonesia, termasuk Medan, Batam, Palembang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Bandar Lampung, Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Gresik, Malang, Sidoarjo, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Makassar, Denpasar, Mataram dengan rencana pengembangan di kota-kota lainnya pada tahun mendatang.
4P pada Gojek
PRODUCT :
1.      GO-RIDE merupakan layanan gojek untuk mengantarkan konsumen kemana saja sesuai alamat yang dituju.
2.      GO-SEND yang merupakan layanan pengiriman barang layaknya JNE,  akan tetapi waktu pengiriman lebih cepat tidak membutuhkan waktu yang lama.
3.      GO-BUSWAY merupakan layanan jasa gojek untuk membantu para calon penumpang busway transjakarta dalam mencari/melihat halte-halte busway + rute, dan juga solusi pengantar calon penumpang busway dari lokasi dia berada menuju halte yang diinginkan.
4.      GO-FOOD adalah salah satu fitur dalam aplikasi GO-JEK. GO-FOOD memberikan pelanggan kemudahan dalam layanan pesan antar makanan.
5.      GO-CLEAN merupakan jasa atau pelayanan bersih-bersih baik itu untukmembersihkan rumah atau kantor atau yang lainnya.
6.      GO-BOX melayani untuk memesan mobil pickup, mobil boks, truk engkel dan truk engkel boks untuk antar dan kirim barang dalam jumlah besar.
7.      GO-GLAM merupakan jasa layanan salon, yang memberikan kemudahan unutuk melakukan perawatan kecantikan dan lain sebaginya
8.      GO-MART adalah layanan terbaru dari GO-JEK, diciptakan untuk memberikan kemudahan berbelanja dari aplikasi ponsel, dimanapun kita berada, terdapat puluhan toko dengan puluhan ribu produk, sehingga akan lebih  praktis dan kemudahan berbelanja.
9.      GO-MASSAGE yang merupakan layanan untuk memesan tukang pijat.
PRICE
1.      Go-Ride (ojek motor)
Khusus untuk wilayah Jakarta, di luar jam sibuk "rush hour," Rp 1.500 per kilometer dengan tarif minimum Go-Ride adalah Rp 12.000. Selanjutnya dikenai tarif Rp 1.500 per kilometer. Sedangkan, tarif pada jam sibuk adalah Rp 2.000 per kilometer dengan  tarif minimum Rp 15.000.
2.      Go-Food (layanan antar makanan)
Untuk restoran yang tak bermitra dengan Go-Jek, tarif pengantaran menjadi Rp 15.000. Sementara untuk restoran yang menjalin kerja sama dibebankan tarif pengantaran Rp 5.000.



Strategi Promosi Jasa Go-Jek
Dari paparan penjelasan diatas kami menetapkan bahwa media promosi kita menggunakan periklanan dan hubungan masyarakat karena, media komunikasi/promosi jasa ini sesuaidengan usaha yang kami Jalankan.
A.    Penetapan Periklanan
Penetapan media periklanan yang kami ambil untuk mengenalkan Go-Jek Indonesia ini adalah menggunakan media Internet dan juga melalui tradisional markering seperti publikasi memalui brosur dan juga dari mulut ke mulut, dimana menurut kami media yang kami pilih ini sesuai dengan produk kami karena produk kami adalah tergolong produk baru dan juga dalam saluran distribusi diatas kami sudah menyebutkan bahwa kami menggunakan sistem pesanan (saluran distribusi langsung). Kalau kita hubungkan dengan landasan teori diatas media periklanan melalui internet memiliki keunggulan yang menguntungkan usaha baru, dimana keunggulannya adalah Selektivitas tinggi; biaya rendah; segera; kemampuan intekratif.
Selain itu kami juga melakukan E-camers dalam proses penjualan, pembayaran dan juga sekalian dapat membangun hubungan dengan konsumen. Ini dibuktikan dengan Go-Jek ini menggunakan aplikasi android dalam hal pemesanan jasanya.
B.     Penetapan Hubungan Masyarakat
Berhubung Go-jek Indonesia ini adalah tergolong usaha baru di indonesia, kami penetapan promosi penjualan dengan cara Publisitas Produk Baru melalui Situs Internet (website), dimana Publisitas adalah suatu instrumen dalam memperkenalkan produk atau jasa baru dan juga situs internet sebagai alat humas merupakan suatu fenomena yang relative baru dalam bidang pemasaran. Dimana banyak pemasar awalnya menggunakan situs mereka sebagai cara utnuk mengiklankan produk dan jasa mereka, para professional humas saat ini
merasa bahwa situs ini merupakan alat yang baik untuk menyampaikan pesan berita atas suatu produk, meningkatkan produk, hubungan strategis, dan penghasilan keuangan.

TOKOH NASIONAL BISNIS ADVISER

Billy Boen adalah entrepreneur muda asal Indonesia. Billy lahir di Jakarta tanggal 13 Agustus 1978. Pada usia yang relatif muda, Billy (panggilan Billy Boen) telah menjadi pimpinan di beberapa perusahaan. Pada 2005, ketika usianya baru 26 tahun, Billy dinobatkan menjadi General Manager PT Oakley Indonesia.

Alasan       :
Billy Boen menyelesaikan pendidikan S-1 bidang manajemen dari Utah State University (USU), Amerika Serikat, hanya dalam waktu 2 tahun 8 bulan, mulai 1996 hingga 1999. Dalam periode itu juga, Billy menjadi presiden PERMIAS (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat) di kampusnya. Ia juga bergabung dengan persatuan mahasiswa di USU yang bernama Sigma Chi. Billy meneruskan studinya ke State University of West Georgia untuk gelar MBA. Studi S-2 ini ia tempuh dalam tempo setahun dengan predikat kelulusan cum laude, di usia 22 tahun. Seusai lulus, ia memutuskan untuk pulang kembali ke Indonesia.

Nama Kelompok :
1. Aldi Rivaldi
2. Lia Astuti
3. Venny Arifani

REFERENSI :

Propek UKM Dalam Era Perdagangan Bebas dan Globalisasi Dunia

PROSPEK UKM DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS DAN GLOBALISASI DUNIA

Bagi setiap unit usaha dari semua skala dan di semua sektor ekonomi, era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia di satu sisi akan menciptakan banyak kesempatan. Namun disisi lain juga menciptakan banyak tantangan yang apabila tidak dapat dihadapi dengan baik akan menjelma sebagai ancaman.bentuk kesempatan dan tantangan yang akan muncul tentu akan berbeda menurut jenis kegiatan ekonomi  yang berbeda. Globalisasi perekonomian dunia juga memperbesar ketidakpastian terutama karena semakin tingginya mobilisasi modal, manusia, dan sumber daya produksi lainnya serta semakin terintegrasinya kegiatan produksi, investasi, dan keuangan antar Negara yang antara lain dapat menimbulkan gejolak-gejolak ekonomi disuatu wilayah akibat pengaruh langsung dari ketidakstabilan ekonomi diwilayah lain.
 
PEMBAHASAN
Sifat alami dari keberadaan UKM
Data mengenai jumlah UKM yang disajikan di atas menunjukkan bahwa jumlah UKM bertambah terus setiap tahun, terkecuali tahun 1998, pada saat banyak perusahaan dari semua skala usaha menghentikan kegiatan produksi mereka karena krisis ekonomi. Berdasarkan data tersebut, dapat diperkirakan bahwa jumlah UKM sekarang dan tahun-tahun berikutnya akan terus meningkat. Dengan kata lain, tidak ada alasan kuat untuk  memprediksi bahwa tahun 2003 dan seterusnya jumlah UKM akan berkurang, tentu dengan asumsi bahwa krisis ekonomi seperti yang terjadi pada tahun 1998 tidak terjadi lagi. Itupun jika diperhatikan, dampak krisis tersebut berbeda terhadap skala usaha yang berbeda, laju pertumbuhan negatif dari jumlah UK lebih kecil dibandingkan apa yang dialami oleh UM dan UB. Perbedaan ini di satu sisi memberi suatu kesan bahwa pada umumnya UK lebih “ tahan banting” dibandingkan dua kelompok usaha lainnya itu dalam menghadapi suatu gejolak ekonomi, dan di sisi lain menimbukann suatu pertanyaan , kenapa di dalam UKM itu sendiri ada perbedaan antara UK dan UM dalam kemampuan menhadapi suatu krisis ekonomi ?
Implikasi dari sifat alami ini berbeda dengan UM dan UB. UK sebenarnya tidak terlalu tergantung pada fasilitas-fasilitas dari pemerintah termasuk skim-skim kredit murah. Banyak study yang menunjukkan bahwa ketergantungan UK terhadap modal dari sumber-sumber informal jauh lebih besar daripada terhadap kredit perbankan karena berbagai alasan. Memang disatu sisi , karena kebanyakan UK di Indonesia tidak menggunakan L professional dan tidak memakai mesin dan alat-alat produksi modern, daya saing UK Indonesia lebih rendah dibandingkan daya saing dari UK di Negara-negara seperti Taiwan, singapura, jepang, dan korea selatan.akan tetapi, di sisi lain UK di Indonesia tetap survive dan bahkan jumlahnya bertambah terus setiap tahun.
Dari sisi permintaan, salah satu dampak negatif dari krisis ekonomi tahun 1998 yang sangat nyata adalah merosotnya tingkat pendapatan riil masyarakat per kapita.penurunan pendapatan ini juga berarti penurunan permintaan agregat, baik terhadap produk-produk buatan dalam negeri maupun M yang selanjutnya berdampak negatif terhadap pertumbuhan kegiatan-kegiatan ekonomi didalam negeri. Seperti telah dijelaskan diatas, UK di Indonesia di dominasi oleh usaha-usaha tradisional yang membuat produk-produk  sederhana atau inferior,  yakni produk-produk yang elastisitas pendapatan dari permintaannya negatif atau positif, tetapi lebih kecil daripada satu. Artinya, jika pendapatan meningkat, permintaan terhadap produk-produk UK menurun atau meningkat namun dalam satu persentase yang lebih kecil dari pada persentase perubahan pendapatn tersebut.jadi, selama krisi ekonomi, kemungkinan besar telah terjadi suatu transformasi permintaan dari barang-barang ferior yang dibuat oleh UM atau UB atau M ke barang-barang inferior buatan UK.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat dipahami kenapa UK di Indonesia hingga saat ini tetap ada, bahkan jumlahnya terus bertambah walaupun mendapat persaingan ketat dari UM, UB dan dari produk-produk M , serta iklim berusaha yang selama ini terlalu kondusif akibat kebijakan-kebijakan pemerintah yang dalam prakteknya tidak terlalu”pro” UK.sesuai sifat alaminya seperti yang dibahas diatas, keberadaan UK di Indonesia erat kaitannya dengan kemiskinan, baik dari sisi pasar L maupun sisi pasar output.
Kemampuan UKM
Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomiian dunia, kemajuan T, penguasaan ilmu pengetahuan, dan kualitas SDM yang tinggi merupakan tiga faktor keunggulan kompetitif yang akan menjadi dominan dalam menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu usaha. Dengan kata lain, walaupun UKM Indonesia punya banyak keunggulan komperatif dibandingkan UB seperti potensi pasar domestik yang besar , padat karya, dan ketergantungan pada M yang rendah, namun akan sulit bertahan atau berkembang jika pengusaha kecil dan menengah Indonesia tidak memiliki ketiga keunggulan kompetitif tersebut . bahkan, UKM Indonesia akan terancam tergusur dari segmen pasarnya sendiri oleh produk-produk M dengan harga yang lebih murah dan kualitas nya serta disain yang lebih baik, seperti yang terjadi sekarang dengan membanjirnya barang-barang dari cina sampai ke pasar-pasar tradisional. Sayangnya ketiga faktor keunggulan kompetitif tersebut masih merupakan kelemahan utama dari sebagian besae UKM di Indonesia.
Penutup
Didalam  era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia, lingkungan eksternal domestik dipengaruhi oleh tiga faktor penting, yang merupakan tiga tantangan yang dihadapi oleh setiap perusahaan di Indonesia. Jika perusahan-perusahaan di Indonesia tidak siap, tantangan-tantangan tersebut bisa berubah menjadi empat ancaman. Ketiga faktor tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Mampukah UKM meningkatkan ekspor ?
  2. Mampukah UKM bersaing dengan produk-produk M ?
  3. Mampukah Indonesia menciptakan lingkungan yang kondusif agar investasi dari luar, baik dalam bentuk investtasi langsung(PMA) atau investasi meningkat, dan dimanfaatkan oleh UKM sebagai salah satu sumber penting bagi perkembangan dan pertumbuhan usahanya(misalnya UKM menjadi industri pendukung atau subkontraktor bagi PMA) ?
Survei yang dilakukan HSBC menyatakan, 13 persen usaha kecil menengah (UKM) Indonesia merencanakan menambah karyawan pada 2009 meski perekonomian 2009 cenderung menurun.
UKM melihat kebutuhan tenaga kerja saat ini dipergunakan sebagai persiapan saat perekonomian menjadi membaik,* kata Kepala Divisi UKM HSBC Indonesia, Steven Miller, akhir Januari lalu. Menurutnya, dari hasil survei menyatakan bahwa 80 persen UKM akan mempertahankan pegawai dan hanya 7 persen yang berencana untuk mengurangi jumlah pegawai.
Hasil survei menyatakan, dari 13 persen yang berencana menambah pegawai, sekitar 11 persen berencana meningkatkan jumlah pegawa* hingga 20 persen, dua persen berencana meningkatkan pegawai lebih dari 20 persen. Sementara dari 7 persen UKM yang mengurangi jumlah tenaga kerja, pengurangan sampai 20 persen pegawai sekitar 6 persen dan hanya 1 persen yang mengurangi pegawai lebih dari 20 persen.
Artinya, persoalan sumber daya manusia (SDM) pun di tingkat UKM sama peliknya dengan sebutlah, sebuah usaha besar. Sandiaga Uno mengatakan, SDM adalah faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi itu, mengakui pula bahwa kultur UKM yang tidak profesional menjadi kendala peningkatan kualitas SDM itu sendiri. “Rendahnya tingkat daya saing UKM disebabkan kualitas SDM, katanya, prihatin.
Sandiaga menekankan, SDM yang baik dapat membantu UKM dalam menyerap pengetahuan dan memenuhi kebutuhan pasar, serta dengan SDM yang berkualitas dipastikan dapat meningkatkan kepercayaan perbankan atau lembaga keuangan lain untuk memberikan kredit modal kepada UKM.
Banyak cara untuk meningkatkan kualitas SDM di UKM-UKM, antara lain dengan peningkatan learning center dan pelatihan para pengusaha UKM atau Klinik Usaha, serta sinergi antara penguasaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) serta pengembangan SDM dan faktor kepemimpinan dalam UKM akan menjadikan UKM lebih kuat dalam persaingan di dunia usaha lokal ataupun global.

Nama Anggota :
- Aldi Rivaldi
- Lia Astuti
- Venny Arifani
Referensi :
Tulus tambunan : perekonomian Indonesia

Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia

Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia dan Pertama kali Arus Revolusi Industri
Menurut Heizer, dkk (2005), manufaktur berasal dari kata manufacture yang berarti membuat dengan tangan (manual) atau dengan mesin sehingga menghasilkan sesuatu barang. Wikipedia menyebutkan bahwa Manufaktur adalah suatu cabang Industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijual. Contoh industri manufaktur, misalnya: industri tekstil, industri obat, industri semen, dan lain-lain.
     Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia
Sejak  Ir. Soekarno menjabat menjadi presiden pertama di Indonesia, proses industrialisasi Negara Indonesia telah dirintis oleh beliau. Mulai dari berbagai pabrik pembuatan aneka bahan pokok di Indonesia, dan lainnya. Industrialialisasi di Indonesia mulai berkembang pesat saat Bapak Soeharto menjabat sebagai presiden. Puncaknya adalah mampunya Indonesia menerbangkat pesawat buatan anak negeri sendiri, yaitu N250 – Gatotkaca yang pada waktu itu dipelopori oleh BJ. Habibie. Setelah sukses melakukan peluncuran tersebut, makin banyak Industri-industri di Indonesia yang berdiri. Kawasan Industri pun semakin bertebaran. Di Jawa Timur sendiri, terdapat beberapa kawasan industri yang terkenal. Seperti di daerah Surabaya, Gresik, Malang, dan lainnya. Mulai dari Industri berat sampai industri-industri kecil
Dengan semakin berkembangnya Industri tersebut, maka dalam Industri tentunya diperlukan sebuah keilmuan yang berhubungan dengan proses produksi industri tersebut, khususnya industri manufaktur. Salah satu ilmu yang diperlukan adalah Proses Manufaktur. Yaitu proses pembuatan produk manufaktur mulai dari pencampuran bahan baku, proses pengecoran, pembentukan, hingga finishing. Dalam kehidupan manusia, ilmu ini dapat diimplementasikan untuk membuat alat-alat kehidupan sehari-hari. Mulai dari kursi, meja, laptop, kalkulator, dll. Oleh karena itulah, proses manufaktur sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, karena hamper semua tool atau peralatan hidup manusia dibuat melalui proses manufaktur.
Pada tahun 2012 yang lalu, berdasarkan riset yang dilaporkan oleh UNIDO (Organisasi Pengembangan Industri Dunia), pertumbuhan industri manufaktur global pada kuartal III tahun 2012 hanya 0.2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Catatan itu sekaligus menunjukkan pertumbuhan paling lambat sejak tahun 2009. Catatan ini pula menjadi warning kepada seluruh negara-negara di dunia. Sebab, menurut badan PBB tersebut, industri manufaktur akan menghadapi tantangan berat ke depannya. Hal itu disebabkan resesi kuat di Eropa, serta melemahnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Utara serta Asia Timur, ditambah dengan melambatnya laju ekonomi di negara-negara berkembang.
Krisis ekonomi global menjadi kendala berkembangnya sektor industri manufaktur di seluruh dunia. Lesunya perekonomian di Amerika Serikat dan Eropa yang merupakan kiblat perekonomian dunia berdampak pada berbagai sektor termasuk perindustrian manufaktur. Dampak dari itu semua adalah  perekonomian dunia pun ikut lesu karena sektor industri manufaktur termasuk sektor yang paling basah.
Tingginya komnsumsi masyarakat berakibat pada penguatan kinerja impor. Namun, di sisi lain, kinerja ekspor relatif melemah akibar rendahnya permintaan di dunia yang menyebabkan neraca perdagangan defisit. Krisis ekonomi di dunia juga berdampak pada melemahnya nilai tukar berbagai mata uang negara, sehingga sektor industri manufaktur pun semakin lesu.
Di tahun 2013 ini, banyak pihak yang lebih merasa optimistis dengan perkembangan industri manufaktur dunia. Selain kondisi perekonomian amerika dan eropa yang makin membaik, sektor industri manufaktur di negara berkembang juga semakin pesat perkembangannya. Dengan begitu walaupun masih ada bayang-bayang krisis ekonomi global, diharapkan industri manufaktur dunia lebih kreatif dalam mengatasi permasalahan ini.
Sementara di Indonesia ini, prospek perkembangan industri manufaktur begitu pesat. Optimisme itu merujuk pada krisis moneter pada tahun 1998 yang lalu saat perekonomian Indonesia hancur lebur. Namun Indonesia ternyata mampu bangkit dan pada tahun 2011 yang lalu pertumbuhan PDB bahkan mencapai 6.2%. Pada tahun 2012, pertumbuhan sektor industri manufaktur khusus sektor nonmigas secara kumulatif mencapai 6.5%. Bahkan pada kuartal II tahun 2012 pertumbuhan mencapai angka 7.27%. Hal itu membawa angina segar bagi sektor industri manufaktur di Indonesia. Namun, yang perlu diingat di sini adalah tantangan untuk thun 2013 ini lebih berat ke depannya. Salah satu faktor yang paling memicu adalah kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) sebesar 15% yang itu akan berpengaruh pada daya saing industri baik di sektor domestic maupun pasar ekspor.Tantangan berat lain yang harus dihadapi oleh Indonesia adalah “ASEAN-China Free Trade Area” yang telah diberlakukan semenjak Januari 2010 yang lalu. Hal itu menyebabkan berbagai produk manufaktur dari china memasuki pasar Indonesia dengan deras. Berbagai produk elektronik yang berharga murah pun menggerogoti pangsa pasar produk lokal Indonesia. Demikian juga produk lainnya, seperti besi, baja, tekstil, dan barang-barang hasil industri lainnya.
Sejarah perkembangan manufaktur dimulai sejak era kerajinan tangan. Pada masa itu serikat pekerja kerajinan tangan memiliki gagasan untuk meningkatkan kecakapan dan keterampilan menggunakan peralatan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Nama Kelompok :  (1EB11)
- Aldi Rivaldi
- Lia Astuti
- Venny Arifani

SUMBER :