Sabtu, 25 Maret 2017

SISTEM PEREKONOMIAN DAN SISTEM PEPOLITIKAN DI DUNIA

Sistem Perekonomian Dan Sistem Perpolitikan Di Dunia

Pengertian Sistem Ekonomi
Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.

Sedangan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).

Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi. Yang menyebabakan sistem ekonomi suatu negara berbeda-beda adalah sebagai berikut:
Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
  1. Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
  2. Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.
Berbagai macam sistem ekonomi yang ada di dunia, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat/komando, sistem ekonomi liberal, dan sistem ekonomi campuran.
A. Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah sebagai berikut:
  1. Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
  2. Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
  3. Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
  4. Teknologi produksi sederhana.
  5. Belum Mengenal Perdagangan.
  6. Masih terikat tradisi.
  7. Belum mengenal perdagangan.
  8. Belum mengenal pembagian kerja.
Kebaikan sistem ekonomi tradisonal adalah sebagai berikut:
  1. Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
  2. Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
  3. Segala sesuatu berdasarkan pada tradisi atau kebiasaan, sehingga tidak terdapat persaingan.
Keburukan sistem ekonomi tradisional adalah sebagai berikut:
  1. Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
  2. Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
  3. Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan.
B. Sistem ekonomi terpusat/komando
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat adalah sebagai berikut:
  1. Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
  2. Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
  3. Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
  4. Semua faktor produksi dan modal dimiliki pemerintah.
  5. Pemerintah tidak memberikan kebebasan yang cukup kepada perseorangan maupun kelompok untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Kebaikan sistem ekonomi terpusat adalah sebagai berikut:
  1. Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
  2. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
  3. Kemakmuran masyarakat merata.
  4. Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
  5. Pengangguran dapat dikendalikan.
  6. Penentuan dan pelaksanaan produksi dan distribusi relatif lebih mudah.
Keburukan sistem ekonomi terpusat adalah sebagai berikut:
  1. Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
  2. Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
  3. Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
  4. Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
  5. Barang yang didistribusikan oleh pemerintah tidak selalu dibutuhkan oleh masyarakat.
C. Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut:
  1. Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
  2. Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
  3. Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
  4. Seluruh aktivitas ekonomi dilakukan oleh masyarakat.
  5. Terjadi persaingan secara bebas.
Kebaikan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut:
  1. Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
  2. Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
  3. Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
  4. Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
  5. Perseorangan dan badan swasta bebas memilih dan memiliki alat produksi.


Keburukan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut:
  1. Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
  2. Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
  3. Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.
  4. Pemerataan pendapatan sulit dicapai.
D. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi. Campur tangan pemerintah tersebut dalam bentuk:
  1. Membuat peraturan atau undang-undang yang mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
  2. Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan usaha swasta, yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat banyak.
  3. Pemerintah menetapkan berbagai kebijakan-kebijakan dalam bidang perekonomian.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut:
  1. Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  2. Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
  3. Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh merugikan kepentingan umum.
  4. Terjadi keseimbangan peran antara pemerintah dan swasta.
  5. Sumber daya yang penting seperti listrik, air, telekomunikasi, dan transportasi dikuasai oleh pemerintah.
Kebaikan sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut:
  1. Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan masayarakat.
  2. Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
  3. Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Keburukan sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut:
  1. Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
  2. Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.
  3. Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih tinggi dari pada pegawai swasta.
E. Sistem Ekonomi Pancasila
Ada berbagai macam sistem ekonomi yang ada di dunia. Sistem ekonomi manakah yang dianut oleh Indonesia? Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi pancasila. Sistem ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang dijiwai oleh ideologi pancasila, di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Sistem ekonomi Pancasila memberikan kebebasan berusaha kepada masyarakat dengan batas dan syarat tertentu. Landasan sistem ekonomi pancasila antara lain sila - sila dalam pancasila, pembukaan UUD 1945, dan UUD 1945 pasal 27, 33, dan 34.
Ciri - Ciri Sistem Ekonomi Pancasila :
   1) Hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara (pemerintah).
   2) Peran negara dan pihak swasta sangat penting, namun tidak dominan.
   3) Masyarakat adalah bagian yang penting, di mana kegiatan produksi dilakukan    oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawali oleh anggota masyarakat.
   4) Hubungan kerja antar lembaga ekonomi tidak didasarkan pada jumlah modal,   tetapi didasari atas asas kekeluargaan.
   5) Terlaksananya sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.
SISTEM PERPOLITIKAN

1. Sistem Politik Negara Liberal
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas.
2. Sistem Politik Negara Demokrasi
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :

Ide kedaulatan rakyat
Negara berdasarkan atas hukum
Bentuk Republik
Pemerintahan berdasarkan konstitusi
Pemerintahan yang bertanggung jawab
Sistem Perwakilan
Sistem peemrintahan presidensiil

Ciri-ciri :
a. Adanya persamaan & kebebasan politik
b. Tidak ada stratifikasi ekonomi
c. Bersatu dalam perbedaan
d. Kekuasaan relatif merata
e. Hukum & UU (Undang-undang) yg memberi kewenangannya
f. Fleksibel mengambil bagian secara aktif dalam politik & ekonomi
3. Sistem Politik Komunisme
Diidentifikasikan dengan model pemerintahan satu partai yang memerintah dengan cara-cara dictator. Contoh : RRC, dimana partai komunis memegang dan mendominasi pemerintahan dan DPR. Dalam hal ekonomi komunisme diibaratkan sebagai suatu masyarakat yang diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip hak milik umum atas semua alat produksi, penghapusan total/pembatasan hak-hak perseorangan/pribadi, serta persamaan dalam distribusi barang dan jasa untuk keperluan hidup.

4. Sistem Politik Fasisme
Sebagai gerakan politik, muncul di Italia setelah Perang Dunia I dan menguasai negara itu tahun 1922 hingga 1943. Fasisme dikembangkan oleh Mussolini dan Nazisme Hitler. Gerakan ini merupakan perkembangan radikal dari teori negara yang telah dikembangkan dan mengatakan bahwa pengorbanan yang diberikan individu kepadanya merupakan ikatan substansi antara negara dan seluruh anggotanya. Pengorbanan tersebut dipandang sebagai wujud dari tugas dan kewajiban seseorang dalam negara. Fasisme menolak kembalinya liberalisme dengan segala macam institusi pendukungnya. Sebaliknya, fasisme mendekati nasionalisme. Negara menurut pandangan fasisme terlepas dan ada di atas semua perintah moral. Kebebasan individu dibatasi untuk memberikan perhatian sepenuhnya kepada negara.
5. Sistem Politik Otokrasitradisional
Penguasa dalam sistem politik otokrasi tradisional biasanya ialah seorang raja, sultan, atau emir yang tidak hanya mempunyai peranan simbolis yang tinggi, tetapi juga kekuasaan nyata. Kekuasaan memerintah dari penguasa berdasarkan konsensus, yaitu tradisi dan paksaan.
Ciri-ciri :
a. Tidak persamaan & kebebasan politik
b. Ada stratifikasi ekonomi, nilai & moral
c. Pemimpin dijadikan sebagai lambang kebersamaan
d. Adanya permodalan (SARA)
e. Dipilih berdasarkan tradisi
f. Yg menjadi penguasa dibedakan antara kaya & miskin

6. Sistem Politik Totaliter
Sistem politik totaliter menekankan konsensus total di dalam masyarakatnya, dan untuk mencapai konsensus total dilakukan dengan indoktrinasi ideologi serta dengan pelaksanaan kekuasaan paksaan yang luas dan mendalam (Ramlan Surbakti, 1992). 
Negara yang menganut sistem politik totaliter bisa berbentuk rezim otokrasi (pemerintahan oleh kelompok kecil) yang kadang disebut komunis dan rezim diktator (pemerintahan oleh satu orang) yang sering disebut dengan fasis. Contoh pemerintahan komunis adalah Republik Rakyat Cina, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan contoh pemerintahan diktator yaitu Uni Soviet pada masa Joseph Stalin, Jerman pada masa Adolf Hitler, Italia pada masa Mussolini.
Ciri-ciri :
a. Tidak ada persamaan & kebebasan politik
b. Sama rasa & sama rasa dalam kegiatan ekonomi
c. Bersifat sakram ideologi dianggap sebagai agama politik
d. Kewenangannya bersifat totaliter, doktriner / paksaan
e. Partai sebagai pengendali politik & ekonomi rakyat
7. Sistem Politik Otoriter
Sistem politik otoriter adalah sistem politik yang mendasarkan pada sistem otoritas yang telah mapan (establish authority). Menurut Eman Hermawan dan Umaruddin Masdar, sistem politik otoriter yang dianut suatu negara sebagai negara otoriter (authoritarian state) mempunyai ciri khas antara lain sebagai berikut.
a. Rakyat dijauhkan dari proses-proses politik. 

b. Oposisi tidak diperbolehkan. 

c. Tidak boleh melakukan kritik terhadap pemerintah atau negara. 

d. Adanya partai tunggal. 

e. Pemerintah mempunyai kepentingan yang sangat kecil terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. Berdasarkan kriteria tersebut, dapatlah dikatakan bahwa rakyat tidak bisa menjadi pemimpin negara, demikian halnya rakyat dapat dikatakan tidak boleh terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pada umumnya, sistem politik otoriter dianut oleh negara-negara kerajaan yang kepala pemerintahannya didasarkan pada keturunan (misalnya, Arab Saudi atau Kuwait), dan negara-negara yang dipegang oleh junta (misalnya, junta militer Myanmar). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar